Minggu, 17 Maret 2013

Apoteker Idolaku :))


“Cita-citanya mau jadi apa nanti kalau sudah besar?”

“…mau jadi apotekeeeer!!!!”

Yah, mungkin itu jawaban 1 dari 10.000 anak yang sedang ditanya oleh gurunya tentang cita-cita. (note : not an exact statistical result :p).

Kira-kira kenapa ya?! Kenapa profesi apoteker ini belum jadi idolanya anak-anak dan kawula muda? Padahal seorang apoteker itu sangat dekat hubungannya dengan obat, makanan, dan kosmetik. Who don’t use them? Well, everyone does. Sayang, orang lebih kenal ”produk-nya” daripada “orang dibalik-nya”.

Layaknya idola-idola masa kini, mungkin seorang apoteker harus bisa menunjukkan keberadaannya. Istilah gaulnya, harus eksis. Tapi eksis pada tempatnya. Seorang idola yang baik juga harus bisa memenuhi kriteria ideal berbagai pihak yang berkaitan dengan profesi ini. Apoteker idolaku adalah apoteker yang jadi idaman keluarga, idaman pasien, idaman rekan sejawatnya, idaman tenaga kesehatan lain, idaman industri farmasi, dan idaman regulator.

# Apoteker idaman keluarga

Apoteker idolaku akan bisa berperan sebagai apoteker bagi keluarganya, atau sebut saja ’apoteker keluarga’. Dengan segala kerumitan masalah-masalah pekerjaan kefarmasian, apoteker idola harus tetap bisa me-manage waktu untuk berbagi dengan keluarga. Apoteker keluarga ini akan membantu memilihkan obat-obat yang aman dan tepat untuk jadi pengobatan mandiri, tidak sembarangan kasih obat yang seharusnya ditebus melalui resep. Apoteker akan bisa mengerti pertolongan pertama yang penting diberikan bila keluarganya sakit. Go marry the pharmacist!! 

# Apoteker idaman pasien

Apoteker idolaku juga akan berperan jadi apoteker yang patient oriented, bukan hanya product oriented. Apoteker ini akan membantu pasiennya yang datang ke apotek dengan pemberian informasi obat dan konseling (bila diperlukan). Apoteker akan membantu pasien dalam pemilihan obat yang legal, aman, berkualitas, dan tepat untuk pasien. Apoteker yang baik akan bantu memeriksa ulang kerasionalan suatu resep dan tidak akan sembarangan memberi obat keras tanpa resep dokter. Pokoknya, patient oriented!

Begitu pula kepada pasien di rumah sakit, apoteker akan rajin mengkaji pengobatan yang diberikan ke pasien — apakah sudah tepat atau tidak, apoteker akan melakukan visite ke ruang perawatan pasien, dan apoteker akan menjadi problem solver masalah yang terkait obat. Semuanya demi meningkatkan kualitas hidup pasien. Titik. 

# Apoteker idaman rekan sejawat dan tenaga kesehatan lain

Apoteker idolaku akan menjadi apoteker yang bisa berhubungan baik dan kooperatif dengan sesama apoteker lain dan profesi kesehatan lain, seperti dokter, perawat, bidan, dan lain-lain. Apoteker idaman ini akan menjalankan kode etik profesinya dengan baik dan menghargai kode etik profesi kesehatan lain. It’s not the matter of being right, but more on how we’re doing it right. Bukan masalah menjadi yang benar, tapi bagaimana seluruh profesi ini bersama-sama melakukan tindakan yang benar dan tepat untuk membantu pasien. 

# Apoteker idaman industri farmasi

Apoteker idolaku adalah seorang scientist dan pelaku karir di industri farmasi yang product oriented dan patient oriented. Apoteker di industri farmasi ini akan jadi scientist yang up-to-date pada perkembangan pengetahuan dan teknologi, juga dapat menjadi manajer bagi dirinya, bawahannya, dan perusahaannya. Apoteker di Industri farmasi akan selalu berusaha membuat produk obat dan farmasi lain dengan kualitas, keamanan, dan khasiat yang terjamin. Bukan hanya fokus ke produk, tapi tentu saja akan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pasien dan ikut berkontribusi dalam post-marketingvigilance, untuk memantau keamanan obat yang setelah dipasarkan.

# Apoteker idaman para regulator

Apoteker idolaku akan menjadi apoteker yang tidak ’nakal’ terhadap ketetapan dan aturan yang telah ditetapkan negara dan para regulator. Badan POM RI adalah salah satu regulator yang terkait dengan produk farmasi (obat, makanan, kosmetik, dan lain-lain). Masih banyak lagi regulator lain yang terkait dengan pekerjaan maupun keprofesian apoteker ini. Law and rules equal complexity, but sometimes without it, we don’t really know how to control ourselves. :)

”Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta keselamatan pasien atau masyarakat yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan.”

~Pasal 3, Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009.

Aaah, senang sekali kalau banyak apoteker yang bisa menjadi apoteker idaman semua insan ini. Bukan mustahil kalau apoteker akan bisa jadi profesi favorit di masa yang akan datang. Tapi bukan cuma masalah eksis, favorit dan jadi idola yang random dan temporary (no mention :p), seperti di kutip pasal di atas, ada nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan dan perlindungan yang harus dijunjung oleh seorang apoteker idola masa kini ini. 

All in all, nobody’s perfect. But, the answer must be in the attempt. The attempt of doing and being perfect.


Jadi, siapa idolamu sekarang? APOTEKER!!


credit :
http://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/05/14/apoteker-idolaku/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar