Rabu, 06 Desember 2017

All about PKPA part III

Halooooo, apa kabar kepopers kepopers
aku kembali lagi nih membawa cerita pengalaman PKPA ku yang berat tetapi berakhir indah
kemaren aku cerita tentang apa hayoooooo
ada yang tau gak ????
yang tau angkat tangan nanti dikasih point hahahahaha

hari ini aku akan cerita tentang PKPA ku distase ke 3 yaitu konseling dan Quality assurance Rumah sakit. jadi distase ini aku dan teman-teman kelompok ku melakukan konseling ke pasien di rawat jalan. masing-masing mahasiswa harus dan wajib banget melakukan konseling ke 10 pasien.
Tapi sebelum aku masuk ke inti ceritanya ada yang tau gak sih KONSELING itu apa???
apa hayooo ?

jadi belum ada yang tau ???
oke oke aku bakal jelasin ☺☺☺☺

jadi kalo menurut PMK No. 72 tahun 2016 Konseling adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi Obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya.
Tujuan dari konseling adalah untuk mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan risiko reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan cost-effectiveness yang pada akhirnya meningkatkan keamanan penggunaan Obat bagi pasien (patient safety).
nah, pasien yang harus dikonseling ini ada kriterianya loh gak boleh asal-asalan (ribet yah....)
kriterianya adalah :
1. Pasien dengan kondisi khusus maksudnya disini pasien geriatri (lansia), pediatri (anak-anak), ibu hamil dan menyusui serta pasien gangguan ginjal dan hati
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis seperti pasien TB, Diabetes, Epilepsi dll
3. Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus
4. Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit
5. Pasien yang menggunakan banyak obat (polifarmasi)
6. Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah

untuk stase konseling ini kita harus cari 10 pasien dengan kriteria-kriteria diatas dan kita diberi waktu selama 6 hari untuk melakukan konseling. untuk stase konseling ini pembimbingnya adalah Ibu Irma Risdiana, S.Si., M.Ph, Apt selain jadi pembimbing stase konseling bu irma ini juga dosen ku di UAD.
dari awal bu irma udh ancang2 sama kita harus banget 10 pasien dalam waktu 6 hari dan kalo gak dapet 10 pasien kita harus ulang lagi stase konseling jd otomatis kalo ngulang stase PKPA kita jadi nambah lagi waktunya..

awalnya aku optimis banget bakal nyelesain stase ini satu hari aja maklum kan pasien di rawat jalan banyak banget dan rata2 banyak pasien yang penyakitnya kronis. tapi ternyata stase ini gak semudah yang dibayangkan loh teman teman. Hal yang paling bikin susah adalah pertama Mahasiswa PKPA gak dibolehin untuk melakukan konseling oleh salah satu apoteker senior di rawat jalan alasannya adalah karena kami belum berpengalaman dan belum ahli jadi takutnya nanti salah kasih informasi. dan hal kedua yang bikin segalanya jadi ribet adalah kendala BAHASA. kenapa bahasa ? pasien penyakit kronis kayak diabetes, hipertensi rata-rata adalah pasien dengan usia lanjut dan kebanyakan dari mereka tidak bisa menggunakan BAHASA INDONESIA mereka lebih suka menggunakan BAHASA JAWA ya Allah.... sumpah hari pertama distase konseling aku sama sekali gak dapet pasien untuk diajak konseling karena aku satu shift sama apoteker senior itu sumpah hari pertama bener-bener aku mau nangis.

hari kedua alhamdulillah aku berhasil melakukan konseling ke pasien anak-anak waktu itu kalo gak salah penyakitnya diare jadi tahap konseling itu kita cek obat yang udah disiapin sama TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian kemudian obat tsb dibawa ke loket penyerahan panggil nama pasien dan sebut nomor antriannya kemudian serahkan obat kepasien dengan menyebutkan nama pasien kembali untuk memastikan bahwa obat tersebut benar ditujukan untuk pasien itu kemudian kita lihat pemahamana pasien tentang penggunaan obat melalui Three Prime Questions, yaitu:
- Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?
- Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda?
- Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda menerima terapi Obat     tersebut?

setelah kita ajukan pertanyaan tersebut nanti pasien jawab kan selama aku konseling pasien di rawat jalan kebanyakan mereka belum tau cara pemakaian obat dan fungsi obat tersebut untuk apa.
Nah ini adalah tugas apoteker untuk menjelaskan dengan rinci tentang cara pakai dan fungsi obat tersebut. setelah kita dijelasin kroscek ke pasien apakah sudah mengerti atau belum kalau pasien sdh mengerti minta pasien untuk mengulangi apa yg sdh kita jelasin tadi. kalau sdh kita serahkan obatnya dan jangan lupa ucapkan terima kasih dan semoga cepat sembuh.

Pada dasarnya stase konseling ini adalah stase yang menyenangkan karena kita langsung berinteraksi dengan pasien dan ada rasa puas dan bangga pada diri sendiri karena sdh berkontribusi dalam tahap penyembuhan pasien. Kesulitannya juga banyak karena kita masih Anak magang dan blm punya banyak pengalaman ditambah lagi ilmu yang kita dapat cuma dari kampus kadang ada rasa kurang PD dalam menghadapi pasien. singkat cerita kita ber 3 berhasil melakukan konseling ke 10 pasien dalam waktu 5 hari (Alhamdulillah gak jad ngulang stase). seperti biasa setiap stase dibuat laporan hasil kemudian dikumpulkan dan dipresentasikan (lelah deh )

Stase selanjutnya msh di stase ke 3 karena distase ke 3 ada 2 tgs Konseling dan Quality Assurance
konseling td udah sekarang kita bahas quality assurancenya.stase ini maksudnya kita kayak ngelakuin survey gitu ke pasien dirawat jalan dalam 3 waktu yaitu saat jam sibuk (senin-sabtu jam 10.00-14.00 atau 16.00-19.00), saat jam tidak sibuk (senin-sabtu diluar jam sibuk), dan saat hari libur (minggu dan hari libur nasional). ini sih asik2 aja gak ada kesulitan sama sekali cuma kasih quisioner ke pasien terus wawancara singkat tentang pelayanan di rumah sakit buat laporan hasil selesai deh. tapi gara2 tugas QA ini kita jadi masuk pas hari minggu jd gak ada waktu libur sama sekali di stase ke 4 ini.

Stase 3 selesai sekarang kita lanjut ke stase 4 dan 5
di stase 4 dan 5 kita ber 3 udah gak ke pelayanan kita masuk ke bagian manajerial rumah sakit meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian obat, alat kesehatan dan bahan medis abis pakai.
di stase ini perencanaan dan pengadaan kita dikasih tugas untuk membuat laporan perencanaan oabt-obatan selama 1 semester jadi kita buat laporan berapa banyak sih perencanaan obat-obat itu yang hrs dipesan, kapan waktu efektif untuk memesan obat, berapa banyak obat yg msk dalm safety stock, berapa anggaran yang diperlukan, intinya gitu sih kita cuma buat laporan selama 1 minggu di stase perencanaan dan pengadaan. santai tapi mumet banget terus bosen karena kita cuma ada didalem ruangan gak bisa keliling2 bangsal, gak bisa liat dokter - dokter muda *ups heheheh

kemudian kita langsung aja yah masuk ke stase penyimpanan dan pendistribusian ini stase ke 5
Nah, distase ini kita mengamati penyimpanan obat-obatan dan alat kesehatan digudang farmasi, kita juga melakukan pendistribusian atau penyaluran obat dari gudang farmasi ke depo-depo farmasi seperti di rawat inap, rawat jalan, IGD, Kamar operasi enaknya di stase ini masuknya agak siang kalo biasa masuk jam 7 kalo di gudang farmasi kita masuknya jam 9 horeeeeee. di stase ini gak cuma ngamati penyimpanan tapi kita juga melakukan penerimaan obat dari PBF. dstase ini alhamdulillah bisa jalan2 ke IGD sama kamar operasi. aku suka pas di kamar operasi meskipun waktu itu lg gak ada pasien operasi sejujurnya aku pengen banget liat proses operasi soalnya ada kakak tingkatku yang diizinkan utk ikut proses operasi sumpaaaah envy bangeeeeet.
foto diruang transit pasien sebelum masuk kekamar operasi

Kenang-kenangan di stase penyimapan
candid :)
(Ayu, aku, meli, mbak kor, mbak wid)

Oke sekian dulu ceritanya, nanti aku bakal lanjut lagi distase terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar